Laman

Apa Memang Ganja Tidak Berbahaya??


Apa Memang Ganja Tidak Berbahaya??
Oleh Riri Hariyuni

Tanaman Ganja Orang dewasa yang menggunakan ganja di usia paruh baya rupanya tidak akan mengalami gangguan mental dan memory, demikian hasil penelitian dari sejumlah ilmuwan di King's College, London, Inggris. Dalam penelitian yang melibatkan hampir 9000 orang berusia 50 tahun di Inggris itu ditemukan bahwa mereka yang menggunakan ganja sejak usia 40 tahun justru tidak menerima pengaruh negatif apa pun, bahkan dalam beberapa kasus lebih baik kondisinya ketimbang yang tidak pernah menggunakan obat terlarang itu. Dalam penelitian itu para responden - yang sebelumnya pernah disurvey pada usia 42 tahun tentang obat-obatan yang dikonsumsi dan kembali disurvey pada usia 50 tahun- mengaku memakai ganja sebelumnya (6%) sementara seperempat koresponden mengaku pernah mamakai ganja. Sementara antara tiga dan delapan persen responden mengatakan mereka pernah menggunakan obat-obatan yang lebih keras termasuk ampetamin, LSD, kokain, dan ekstasi. Secara keseluruhan, menurut Dr. Alex Dregan yang memimpin penelitian itu, hasil survey itu menunjukan bahwa penggunaan ganja tidak serta merta bisa dihubungkan atau bahkan menjadi penyebab kerusakan fungsi kognitif pada orang paruh baya. "Bagaiamana pun hasil penelitian kami tidak menafikan efek berbahaya dari ganja pada sejumlah orang yang mungkin telah menggunakan obat terlarang itu dalam waktu yang lama," jelas Dregan.
Dalam penelitian itu Dregan dan timnya menggunakan data dari 8.992 orang berusia 42 tahun, yang ditanyai apakah mereka pernah menggunakan satu atau sejumlah obat terlarang yang berada dalam 12 daftar obat ilegal. Pada usia 50 tahun mereka lalu menjalani uji coba ingatan, perhatian, dan kemampuan kogninisi lainnya. Dari percobaan itu ditemukan bahwa tidak ada bukti yang menunjukan pemakaian ganja bisa menyebabkan menurunnya kemampuan mental seseorang. Faktanya justru menujukan hasil yang bertolak belakang. Dregan menegaskan, meski sejumlah penelitian menyebutkan bahwa ganja dan kokain menyebabkan menurunya daya ingat dan perhatian dalam waktu singkat, tetapi penemuan mereka justru menunjukan bahwa efek itu hanya sementara. Bahkan bagi pemakai ganja disediakan sebuah café. Untuk penikmat ganja dapat memakai bebas ganja disana, yaitu disebuah café di USA. Taoi kebudayaan ini bertolak belakang dengan hokum yang ada di Indonesia. Yang jadi pertanyaan, kenapa Negara mereka bias maju dan berkembang, padahal keseharian mereka seronok, tidak dililit peraturan-peraturan seperti di Indonesia?



Butiran Berlian


Butiran Berlian
Oleh Beni Hermanto
Pancaran mentari mencucuk tepat di kedua mataku saat memandangi sebuah rumah di cendana. Dari sebrang jalan raya aku memperhatikan seorang anak kecil terlentang. Nampak wajah dan kaos merah yang melekat ditubuhnya dibasahi keringat karena panas badan yang terus melonjak.
Pemandangan itu menggoda aku untuk melangkah kearahnya. Aku berdiri tepat disampingnya memandang sedih pada hasil karya sang pencipta. Anak perempuan sedang kejang di halaman rumah.
Rupanya, Mawar (5) dengan asik-asiknya bermain kejar-kejaran dengan teman sebayanya. ”Hawa tubuhnya memanas, dia seperti orang yang sangat kecapean lalu seraya badanya kejang-kejang” kata ica terbata-bata. Semua teman-teman sepermainannya langsung bergerombolan, berdesak-desakan mengelilingi sambil melototinya. “Saya pikir dia joget, gerakkanya seperti penari aja” kata ica tambahnya lagi.
Aku bahkan tidak percaya bisa merawat Mawar yang lagi kejang dengan tanganku sendiri. Ku popong tubuh Mawar ke atas kursi bambu yang dibuat di bawah pohon jambu. Ku mulai melonggarkan bajunya dan memerengkan tubuhnya kesamping agar lidahnya tidak menutupi jalan pernafasan lalu membiarkan kejangnya belangsung sampai rasa kantuk menyerang dan membiarkannya terlelap.
Dalam sapuan angin membelai dedaunan jambu menutupi pandanganku ke arah sesosok tubuh yang tengah berjalan separuh berlari. Tampaknya begitu tergesa-gesa. Walau tubuh itu tampak samar karena pancaran sinar mentari sesekali menusuk langsung ke mataku bila dedaunan dibelai angin namun sesosok tubuh itu memang lurus melangkah kedalam bola mataku.
Sepertinya dia tidak peduli dengan pemandangan sekitar. Butiran-butiran berlian hangat mulai berjatuhan dari pelupuk matanya, mulutnya bungkam. Sesekali tangannya berusaha mengusap basahan di pipinya. Semua hening, hanya suara isak yang sesekali terdengar seperti menahan puncak kepiluan yang sangat menghujam. Tak lama keheningan itu menyelimuti suasana, tiba-tiba suara lembut dengan penuh perasaan langsung menusuk lubang telingaku, “terima kasih nak” berkata dengan didampingi isak pilu kesedihan.
Sesosok tubuh yang dari tadi duduk di sampingku yang mengenakan daster ungu yang membalut tubuhnya, ternyata Ros (31) Ibu dari Mawar.
Orang tua mana yang tak sedih mendengar anaknya menyandang penyakit yang bagaimanapun juga bisa dikatakan jarang. Dari sekumpulan seratus orang belum tentu ada satu yang menderita sakit ayan. Itu bukan salesma, bukan juga demam. Anggapan sekeliling yang rendah membuat penderita penyakit ini merasa kecil hati. Karena manusia awam menempatkan sejajar dengan penyakit gila. Tapi bidang kesehatan memberi nama lebih medikal dengan sebutan Epilepsi. Untaian kata-kata yang membentuk rangkaian kalimat itu langsung menusuk jantung, mengiris-ngiris sehingga pertahanan yang ku bangun dari tadi hancur berkeping. Tak dapat dipungkiri pipiku mulai basah dijatuhi butiran-butiran bening, terasa hangat ketika jatuhan itu mengenai lenganku.
Epilepsi merupakan manifestasi klinis dari ganguan lepas muatan listrik yang berlebihan (abnormal) dari sel-sel neuron di otak yang mendadak (paroksimal) berkala, berlalu dan reversibel. Mengakibatkan terganggunya kesadaran sistim motorik, sensorik, vegetative, psikik, kemudian menjadi normal kembali.
Penyebabnya dibagi dua. Pertama Epilepsi primer (idiopatik) yang tidak ditemukan penyebabnya. Kedua Epilepsi sekunder yang penyebabnya diketahui yaitu, kelainan waktu kehamilan, kongenital, kromosom, radiasi, infeksi, kelainan pada metabolik. pada dewasa, cedera kepala, tumor otak, infeksi serebral. Penyebab bawaan, sclerosis tuberosa, neurofibromatosis, kecenderungan turunan.
Pemeriksaannya dalam istilah kedokteran disebut elektroensefalografik. Kependekanya bisa dinamakan EEG. Anak harus tenang, kepalanya dimasukan kedalam alat yang berbentuk kepompong. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengambil rekaman aktivitas otak.
Klasifikasi menurut ILAE (International leaque against epilepsy) Serangan parsial sederhana, dengan manifestasi motorik, dengan manifestasi sensorik, dengan manifestasi autonomik, dengan manifestasi psikik. Serangan parsial komplek, gambaran parsial sederhana (seperti A1-4) awalnya disusul dengan serangan lena (absence). Dengan serangan lena dapat diikuti oleh autonomisme. Serangan mioklonik, Kontraksi kelompok otot anggota gerak singkat. Bisa serangan tunggal atau berulang. Benda yang dipegang terlontar (flying saucer syndrome). Serangan atonik, Terjatuh karena kehilangan tonus otot tidak diikuti tonik klonik bisa kepala terkulai tiba-tiba.
Tak terasa waktu bergulir. Sudah dua jam rupanya aku berada di bawah pohon jambu yang rindang dengan dedaunan yang terus manari-nari diayun angin. Dari serangkaian ucapan Ros, ternyata Mawar sedang menjalani pengobatan yang terkontrol dan teratur berkat anjuran dokter.
Seiring waktu berjalan Ros berharap, dalam proses penyembuhan Mawar berjalan lancar dan Mawar dapat berlarian lagi dengan teman-teman sebaya mengintari dunianya dengan penuh kebahagian tanpa pancaran butir kepiluan.








Cara Mencegah Bau Mulut


Cara Mencegah Bau Mulut

Oleh khairusni
Sebagai makhluk sosial, setiap orang pasti berkomunikasi dengan orang lain. Bau mulut adalah salah satu faktor yang sangat mengganggu dalam berkomunikasi. Bahkan membuat komunikasi sangat tidak nyaman. Bau mulut sangat dipengaruhi oleh  makanan yang dimakan sehari-hari dan kurangnya menjaga kesehatan mulut.
Menurut suci salah satu nara sumber yang saya temui  bahwa bau mulut sangat berbahaya bila tidak dicegah atau dibiarkan saja, karena dapat menggangu rasa percaya diri apabila berbicara dengan orang lain. Contohnya saja rara, dia mengalami bau mulut sudah sejak lama sehingga dia malu ketika berbicara dengan orang lain. Banyak orang yang menunjukan cara menghilangkan bau mulut dari obat tradisional sampai kepada yang di beli. Semua sudah dicoba dan akhirnya lama-kelamaan bau mulut rara mulai mengilang dan rara tidak malu lagi untuk berbicara dengan orang lain.
Berikut ini tips dari Drg. Susanti cara untuk mencegah bau mulut:
1.      Sikat gigi setelah makan
Pastikan menyikat gigi dua kali sehari. Menyikat gigi dapat membersihkan makanan dan bakteri yang menyebabkan mulut berbau.
2.      Menyikat lidah
Membersihkan lidah secara rutin dengan bulu sikat yang lembut dapat membersihkan bakteri dan sisa makanan penyebab bau mulut.
3.      Membersihkan gigi palsu
Bau mulut juga bisa disebabkan karena gigi palsu yang dipakai kotor. Setidaknya membersihkan gigi palsu sehari dua kali dapat mengurangi masalah bau mulut.
4.      Minum air putih sebanyak mungkin
Untuk menjaga mulut tetap basah dan menghilangkan partikel makanan dan bakteri, minum air putih sangat dianjurkan.
5.      Pemeriksaan gigi secara teratur
Gigi yang keropos dan tidak sehat juga bisa jadi sumber bau mulut. Memeriksanya secara rutin dianjurkan untuk mengurangi potensi bau mulut.
6.      Menghilangkan kebiasaan merokok dan minum alcohol
Kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alcohol salah satu penyebab dari bau mulut. Meninggalkan kebiasaan itu selain menjaga bau mulut segar juga baik bagi kesehatan tubuh.
7.      Mengkonsumsi makanan berserat
Mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan bau mulut seperti bawang, petai, dan makanan yang manis dapat mencegah bau mulut. Makanan berserat juga berfungsi melancarkan saluran pencernaan. Gangguan pencernaan terkadang juga menjadi penyebab bau mulut tak sedap.


BENNY HERMANTO


PROFIL


Benny Hermanto, Lahir di Lubuk Aur tepatnya di Bayang Sumatera Barat 11 Januari 1990. Anak ke dua dari lima bersaudara. Laki-laki yang akrab di panggil Benny ini berpendidikan SD (Sekolah Dasar) enam tahun di sebuah desa Apa Jaya. Ia menamatkan SMP (Sekolah Menengah Pertama) tiga tahun di Koto Berapak, dan melanjutkan SMA (Sekolah Menengah Atas) selama tiga tahun dan memiliki hobi bemain basket, renang serta hal-hal yang menantang.
Sekarang pria beralis tebal ini, sedang menjalani kuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumbar dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Lahir dari keluarga yang ordinary (sederhana) membuat sijangkung ini tumbuh menjadi anak yang biasa-biasa saja. Dengan kepribadian yang cenderung pendiam membuatnya tidak terlalu suka bergaul dengan teman-teman yang sebaya dengannya yang suka nongkrong dimana mereka suka. Walaupun tidak suka berkumpul-kumpul dengan temannya itu malah membuat pria ini lebih fokus terhadap materi kuliah dan alhamdullihah terbukti dari Indeks Prestasi yang diperoleh tiap semester yang hasilnya boleh dikatakan baik.
Dengan penampilan fisik yang telah diberikan Tuhan, ia bersyukur karena tidak kekurangan satu apapun, sepasang mata yang indah tambah satu hidung yang berlubang dua dan alhamdulillah sedikit mancung  kedalam ditambah dua telinga yang  masih berfungsi dengan baik, lengkap dengan satu mulut dan giginya yang masih utuh walau sudah banyak yang berlobang tapi tetap harus disyukuri. Dengan tinggi badan lebih 170 cm dan berat badan yang sedikit kurang seimbamg dari ukuran badan ideal. berambut lurus hitam ini, yang sebenarnya sedikit bergelombang dengan kulit berwarna kecoklatan lebih suka tampil sederhana namun tetap rapi.

KHAIRUSNI


PROFIL
  
Khairusni lahir di painan, 18 Januari 1991. Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Tingkat pendidikan yang sudah ditempuh SDN 04 Sago, kemudian dilanjutkan ke SMP Negeri 2 Painan. Selulus dari SMP diteruskan ke SMA Negeri 1 Painan atas kemauannya sendiri.
Sekarang ia tengah duduk dibangku perkuliahan STKIP PGRI SUMBAR Padang, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Terlahir dari keluarga sederhana pasangan Khairunas  (ayah) yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan Jasni (ibu) berprofesi sebagai ibu rumah tangga, membuat perempuan berzodiak capricorn menjadi anak yang mandiri.
Perempuan ini akrab dipanggil Usni ini mempunyai hobi membaca dan memasak. Setelah mendapatkan gelar sarjana pendidikan ia ingin menjadi guru yang professional dan guru yang disukai oleh siswanya.