Laman

Iyet, Wanita Tukang Ojek


Iyet, Wanita Tukang Ojek

Oleh Zwesti Wira Buana
            Kehidupan bagaikan panggung sandiwara, manusia yang berada di dalamnya hanya dapat menjalankan apa yang telah tertulis digaris tangannya. Apapun bentuknya, kita tidak dapat lari dari kenyataan pahitnya hidup. Hal inilah yang dirasakan oleh wanita peruh bayah ini.
            Iyet, 45 tahun. Itulah panggilan sehari-harinya. Wanita paruh bayah ini rela bekerja mati-matian untuk menafkahi 3 orang anaknya. Kesehariannya ia bekerja sebagai tukang ojek wanita, ia tidak kenal malu dengan pekerjaan yang sedang digalutinya itu. Ia adalah tulang punggung bagi keluarganya. Sedangkan suaminya kadang bekerja kadang tidak, mau tidak mau dialah yang harus turun tangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
            Iyet bertempat tinggal di pesisir. Pekerjaan menjadi tukang ojek sudah digalutinya sejak 4 tahun belakangan ini. Hasil dari ojekkannya setiap hari lumayan untuk menghidupi keluarganya. Ojek tek yet, itulah panggilan dari anak sekolah yang sering menaiki ojeknya tersebut. Ojek beliau cukup diminati bagi anak-anak sekolah. Tek yet memang wanita yang sabar dalam menjalani kehidupan. Ia tidak pernah mengeluh, yang penting baginya anaknya dapat makan dan bersekolah. Baginya kita tidak boleh menyerah pada kehidupan, kita harus bangkit walaupun dengan susah payah harus dimulai dari nol, yang penting berusaha semampu kita. Semangat tek yet memang patut diacungi jempol.
            Kalau kita lihat pada saat sekarang ini, jarang kita temukan wanita seperti tek yet. Yang kita ketahui yang menjadi tulang punggung itu kebanyakkan dari kalangan lelaki. Tapi tek yet beda dari yang lainnya. Tek yet berharap dengan pekerjaannya yang seperti ini, ia ingin anaknya sekolah tinggi, tidak seperti dirinya. Dan ia berharap dengan anaknya sekolah tinggi-tinggi maka kelak nanti tidak akan ada yang mengikuti jejaknya yang menjadi tukang ojek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar