Laman

Usaha Berketurunan Itu, Jok Motor

Usaha Berketurunan Itu, Jok Motor
Oleh Budi Saputra
Dewasa ini, semakin bertambahnya jumlah penduduk, baik di kota maupun di desa, memberikan pengaruh besar terhadap perluasan wilayah. Perluasan wilayah ini juga berakibat pada bertambahnya jarak tempuh mobilitas masyarakat untuk beraktivitas. Sehingga, hal ini  berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan akan kendaraan.
Dari tahun ke tahun  kebutuhan masyarakat akan kendaraan, khususnya sepeda motor, sungguh mengalami kenaikan yang signifikan. Hampir di setiap penjuru kota dan desa, sepeda motor seperti telah menjadi primadona dan dibutuhkan oleh berbagai kalangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Apakah itu aktivitas ke kantor, pabrik, sekolah, ladang, dan lain sebagainya.  Jumah penjualan sepeda motor ini pun,  selama  tahun 2011, tercatat menembus angka 8  juta unit menurut data yang dikeluarkan  Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).  
Melihat besarnya pertumbuhan sepeda motor dan tingginya kebutuhan masyarakat untuk memakainya, maka di sinilah peluang yang dimanfaatkan Adrian (35). Lelaki yang suka berwiraswasta ini membuka usaha pelapisan, penggantian, dan penjualan jok sepeda motor siap pakai di kawasan Alai Timur, Padang Utara. Bersama istrinya, Yanti (32) dan dua anaknya, Dila (5) dan Arif (1), ia senantiasa tampak bekerja di sebuah toko kontrakannya yang sederhana.
Menurut Adrian, usaha ini (nama usahanya AJM - Adrian Jok Motor) telah ditekuninya sejak tahun 2001. Melanjutkan usaha keluarga yang mulai dirintis tahun 1994. Banyak sekali pengalaman, suka maupun duka yang telah dialami oleh lelaki asal Solok ini.
“Usaha ini awalnya saya tekuni di Jakarta. Dengan berkembangya dunia motor, maka peluang untuk usaha ini juga terbuka lebar.  Di sana, pahit manisnya semua telah saya alami. Yang namanya awal merintis, tentu masih kesulitan mendapat konsumen. Namun, berkat kesabaran, usaha ini lumayanlah untuk menyambung hidup. Terlebih saya sekarang telah berkeluarga. Biasanya, dalam sehari itu bisa masuk sekitar 15-20 sepeda motor. Lumayan,  penghasilan bisa dibilang tinggi, namun biaya hidup di Jakarta juga tinggi. Pernah juga suatu waktu toko saya dikupak maling, dan mengambil sebagian barang dalam toko,” ujar Adrian yang tengah menunggu konsumennya.
Memang, lelaki yang mengaku mendapat keahlian kerja dari kakak kandungnya ini, sungguh suami yang gigih dan kerja keras. Bagaimana dari usahanya ini, ia bisa untuk menghidupi keluarga, membayar kontrakan rumah, dan juga kontrakan tokonya. Sehari-hari, dengan berbagai peralatan kerja seperti obeng, mesin jahit, gergaji, dan keker, ia nampak begitu menikmati pekerjaannya. Tak jarang pula,  istri dan anaknya (yang berdekatan rumah dengan tokonya) juga tampak menemani.  
Ya, begitulah yang dijalani Adrian. Hidup berwiraswasta memang telah menjadi bagian dari hidupnya. Menjual pakaian remaja, menjual kaset VCD, telah pernah dilakoninya selama merantau di Jakarta sebelum menekuni usaha jok sepeda motor ini. Walaupun  usahanya terbilang kecil,  namun Adrian tetap mensyukuri atas apa yang dilaluinya selama ini. Terlebih  di tempat ia mengontrak sekarang. Saat perbaikan jalan Alai-Bypass baru-baru berjalan dulu, ia mengaku bahwa pendapatannya sungguh menurun drastis karena kondisi jalan yang penuh abu dan banyaknya alat berat yang beroperasi. 
            “Di sini pendapat lumayanlah. Walaupun tak sebanyak di Jakarta, tapi seimbang antara pemasukan dan biaya hidup. Sebelum di Alai,  saya pernah juga mengontrak tempat di Anduring dan Pasar Baru. Dan di Padang ini,  rata-rata dalam sehari motor yang ganti sarung, busa atau jok siap pakai berkisar 4-5 motor.”                 
            Mengenai ketersediaan barang sendiri, Adrian mengaku mendapatkannya dari agen di  Padang yang sebelumya didatangkan dari Jakarta. Mulai dari busa, sarung jok berbagai motif dan gambar, dan jok siap pakai tampak tersusun rapi di sekeliling dinding tokonya. Harganya pun bervariasi. Untuk jok siap pakai berkisar Rp.100.000-150.000. Sedangkan sarung jok polos dipatok Rp.35.000, dan sarung jok standar Rp.50.000.
“Variasi barangnya lumayan banyak.  Dan harganya pun terjangkau. Jika nanti ingin menukar jok atau sarung jok motor, maka di sini saja. Tak usah jauh-jauh.” Ungkap Jasrial, yang tinggal berdekatan dengan tempat usaha Adrian.    
Konsumen Adrian memang tak menentu jumlahnya. Meski pertumbuhan sepeda motor tiap tahunnya meningkat, semua tergantung dari pengendara yang ingin mengganti jok sepeda motor mereka dengan variasi lain. Namun, seiring telah rampungnya perbaikan jalan dan ramainya lalu lintas, Adrian berharap usahanya semakin lancar. Hanya dengan kesabaran dan kerja keraslah, usaha ini akan tetap bertahan di tengah kerasnya kehidupan masa sekarang. “Untuk memenuhi  kebutuhan sehari-hari, lumayanlah dari usaha sini,” ungkap Yanti pula yang tengah sibuk menolong pekerjaan suaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar