Laman

SUKSES DENGAN BERLADANG COKELAT

SUKSES DENGAN BERLADANG COKELAT
Oleh Morgentina

Mahalnya harga kebutuhan sehari-hari, mahalnya biaya sekolah, mahalnya biaya berobat, rentannya stok pangan, membuat orang menghalalkan segala cara untuk memperoleh hidup sampai-sampai ada orang yang putus asa karena tidak mendapatkan jalan kelurnya.
Inilah yang dialami oleh pasangan suami istri ini.  Usaha untuk berladang coklat ternyata memiliki prospek yang cukup cerah untuk pasar muara siberut dan bisa membuat orang sukses, hal ini dibuktikan oleh pak Mario 40 tahun. Bapak yang memiliki 3 0rang anak dan satu istri ini, dahulunya tinggal di Jawa dan manjadi guru honor di SD Negeri 18, dan selama tinggal di Jawa,bapak dari 3 anak ini mengaku kalau tinggal disana bisa-bisa tahun-tahun yang akan datang anak-anaknya pasti tidak akan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan keadaan mereka yang seperti itu akhirnya istrinya mengajak sang suami untuk tinggal di Mentawai. Disana mereka membuka kedai kecil-kecilan,untuk memulai kehidupan baru,dan usaha itu bisa dibilang sukses juga. Dan setelah mereka mendapat sedikit modal, pak Mario dan bu Lastri istrinya membeli sekitar 300 batang coklat yang sudah berbuah. Pak Mario dan bu Lastri merawat tanaman coklat mereka dan memberinya pupuk. Pak Mario dan istrinya yang mulai bergelut dengan tanaman ladang cokelat sejak pertengahan 2008 ini mampu mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 200 ribu perhari.
Penghasilan ini ia dapat dari penjualan biji cokelat yang dijemur terlebih dahulu lalu setelah kering dijual dengan harga 20 rb/kilo. Ladang cokelat yang berlokasi di Masilulua Kecamatan Siberut Selatan ini ternyata bisa menghasilkan keuntungan besar buat keluarga pak Mario. Bapak yang mempunyai 3 orang anak dan satu istri ini mengaku sebelum tinggal di Mentawai ia sempat putus asa dengan pekerjaannya sebagai guru honor yang gajinya tidak seberapa dan tidak bisa melengkapi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun setelah tinggal di mentawai dan berladang cokelat,pak Mario jadi bersemangat lagi karena dia yakin usaha ini bisa membuat dia sukses.  ”Ketika itu saya berfikir, berladang cokelat ini bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan kebetulan saat itu ada kelompok pertanian yang memberikan sumbangan bibit cokelat, saya bertekad untuk membeli tanah untuk tempat bibit cokelat yang akan saya tanam dan mengembangkan usaha ini” tutur bapak yang berambut pendek keriting ini.
Akhir Januari 2012 penghasilan yang didapat pak Mario lebih besar dari pendapatan sebelumnya. Perminggu dia bisa menghasilkan cokelat yang kering sebanyak 300 kilo. Dengan penghasilan yang sebanyak itu pak Mario dan istrinya Lastri bisa menabung untuk biaya hidup yang akan datang. Pak Mario membangun rumah 1 beton dan menetap di kampung istrinya di Mentawai,Siberut Selatan.
Tahun 2012 usaha berladang cokelat yang ditekuni pak Mario dan bu Lastri ternyata sangat sukses. Mereka membayar kuli untuk membersikan ladang cokelat mereka dan tidak sibuk lagi pergi ke ladang. Pak Mario dan bu Lastri hanya pergi untuk memanen buah cokelat saja bila sudah ada yang masak. Pak Mario dan bu Lastri pergi naik motor dan tidak sampai 30 menit mereka sudah sampai di ladang. Pasangan suami istri ini kelihatan sangat senang saat melihat tanaman co kelat mereka berbuah lebat dan subur.
Dengan penghasilan yang sebanyak itu akhirnya pak Mario dan istrinya berniat mengembangkan kedainya yang kecil itu. Dan ternyata usaha itu berhasil. Dari yang dahulunya kedai kecil-kecilan sekarang kedai itu bisa menjadi sebuah tokoh. Oleh Morgentina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar