Laman

“Marimbuni Anak”


“Marimbuni Anak”

Oleh Erlina Susanti
Alahan Panjang, (26/12) merupakan salah satu daerah terdingin yang berada di Sumatera Barat, daerah yang bersuhu kira-kira 50 ini terletak di Kabupaten Solok. Meskipun cuaca di sana cukup dingin, akan tetapi tidak mengurangi rasa keingintahuan pengunjung untuk mendatangi daerah yang terkenal dengan hasil sayur-mayurnya ini. Meskipun perjalanan yang ditempuh menuju daerah ini melalui medan yang cukup berbahaya, karena jalannya dalam proses perbaikan.
Selain pesona daerah pesawahan, di sana juga terbentang luas ciptaan Tuhan yang tak kalah menariknya yaitu Danau Kembar, yang dikenal dengan Danau Ateh dan Danau Bawah, dan hal yang menarik juga adalah kesejukan embun pagi yang bergulir lembut di pucuk daun teh. Bisa mendatangkan ketenangan dan kedamaian jiwa bagi mereka yang menikmatinya dengan hati dan jiwa yang bersih. Membawa kesegaran tersendiri bagi mata yang memandang.
Salah satu hal terpenting yang tak kalah menarik dari Alahan Panjang adalah adat istiadat yang masih terbungkus rapi dan turun temurun menjadi kado yang tak pernah tergantikan pada setiap moment. Berbagai macam tradisi hadir menghiasi rutinitas keseharian masyarakatnya. Banyak hal-hal yang diatur oleh adat di Alahan Panjang. Seperti upacara pernikahan, upacara kematian, upacara turun mandi, upacara penegakan gelar penghulu, dan hal-hal lain dalam hidup bermasyarakat.
“Langkah awak dalam bamasyarakat di atur juo dek adat.” Ujar Tek Wati salah satu masyarakat di Alahan Panjang beberapa hari lalu.
Hal-hal tersebut masih terlihat kental bagi masyarakat di sana. Di tengah heboh semarak globalisasi yang begitu cepat merajalela, masyarakat minang di sana masih memegang teguh tradisi yang berasal dari pendahulu-pendahulunya tersebut.
Seperti halnya dengan upacara pernikahan, ada salah satu tradisi yang namanya “Marimbuni Anak”, yaitu tradisi mengantar anak perempuan atau anak pisang dari bakonya, kemudian di arak sampai ke rumah anak perempuan tersebut.  “Awak sabagai anak pisang dijapuik dek induak bako, dobaok karumahnyo, beko dipasangan suntiang, baru di arak kaliliang kampuang.” Tutur Ni Mit salah seorang warga Alahan Panjang yang ditemui saat ada acara pernikahan dirumahnya beberapa waktu lalu.
Tradisi seperti ini sudah mendarah daging bagi masyarakat setempat. Apabila tidak diadakan acara marimbuni anak, keluarga tersebut akan dipandang sebelah mata oleh masyarakat sekitar.
Dalam upacara marimbuni anak tersebut, bako mengadakan undangan juga. Jadi, ketika acara bararak tersebut banyak pengikut yang turut mengantarkan anak daro ke rumahnya. Bawaan dari bako tersebut juga banyak. Mulai dari hal yang paling kecil seperti sabun dan perlengkapan mandi lainnya termasuk handuk, kaca, bedak, baju, sandal, juga selimut. Hal itu menandakan bahwa sang anak akan memulai hidup dengan suasana yang baru. Kemudian tak ketinggalan juga piring, gelas, sendok, sebagai perlengkapan makan untuk menempuh hidupnya yang baru. Bawaan dari bako itu dijujuang dengan dulang. Pakaian saat upacara bararak itu juga tidak sembarangan, harus menggunakan baju kurung. Pak Malin salah satu penghulu adat di sana mengatakan “Kok ndak pakai baju kuruang, ndak buliah sato bararak. Itu aturan adek di siko.”
Salah satu hal yang tak kalah pentingnya adalah nasi kunik dan nasi gadang, ini adalah salah satu tanda kebesaran adat Minang Kabau yang masih abadi sampai sekarang. Dalam arak-arakan sepanjang kampung itu tidak sedikit yang menjadi pengikut barisan anak daro, paling sedikit barisan yang membawa bawaan dari bako tersebut tiga puluh orang pengikut. Tidak lupa diikuti dengan melodi-melodi indah talempong yang ikut seirama langkah.



1 komentar:

  1. Wynn Las Vegas casino in Las Vegas, Nevada
    Wynn 바카라사이트 Las Vegas is the largest hotel 인카지노 and casino in Las Vegas. It features 5,748 spacious rooms, 86,000 square feet septcasino of gaming space,

    BalasHapus